TCP/IP
merupakan dasar dari segalanya, tanpa mempelajari TCP/IP kemungkinan kita tidak
dapat melakah maju di dunia pehackingan. Dengan kata lain, TCP/IP merupakan
awal dari segalanya. Banyak orang yg menyepelekan pentingnya mempelajari
TCP/IP, mereka mengaku dirinya "hacker" tetapi tidak mengerti sama
sekali apa itu TCP/IP. Merasa hacker hanya apabila bisa mencrash ataupun
menjebol server, tetapi sebetulnya bukan itulah maksud dari segala itu. Hacker
itu adalah orang yg haus akan pengetahuan, bukan haus akan penghancuran. Untuk
menjadi hacker dibutuhkan kerja keras, semangat, motivasi yg tinggi serta
pemahaman seluk-beluk internet itu sendiri, tanpa hal-hal tersebut mustahil
anda dapat menjadi seorang hacker yang tangguh.
1. Apa itu TCP/IP ?
TCP/IP adalah salah satu jenis protokol* yg
memungkinkan kumpulan
komputer untuk berkomunikasi dan bertukar data didalam
suatu network
(jaringan).
Merupakan himpunan aturan yg memungkinkan komputer
untuk berhubungan
antara satu dengan yg lain, biasanya berupa bentuk /
waktu / barisan /
pemeriksaan error saat transmisi data.
2. Apa yg membuat TCP/IP menjadi penting ?
Karena TCP/IP merupakan protokol yg telah diterapkan
pada hampir semua
perangkat keras dan sistem operasi. Tidak ada
rangkaian protokol lain yg
tersedia pada semua sistem berikut ini :
a. Novel Netware.
b. Mainframe IBM.
c. Sistem digital VMS.
d. Server Microsoft Windows NTe. Workstation UNIX,
LinuX, FreeBSD
f. Personal komputer DOS.
3. Bagaimana awalnya keberadaan TCP/IP ?
Konsep TCP/IP berawal dari kebutuhan DoD (Departement
of Defense) AS
akan suatu komunikasi di antara berbagai variasi
komputer yg telah ada.
Komputer-komputer DoD ini seringkali harus berhubungan
antara satu
organisasi peneliti dg organisasi peneliti lainnya,
dan harus tetap
berhubungan sehingga pertahanan negara tetap berjalan
selama terjadi
bencana, seperti ledakan nuklir. Oleh karenanya pada
tahun 1969
dimulailah penelitian terhadap serangkaian protokol
TCP/IP. Di antara
tujuan-tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Terciptanya protokol-protokol umum, DoD memerlukan
suatu protokol yg
dapat ditentukan untuk semua jaringan.
2. Meningkatkan efisiensi komunikasi data.
3. Dapat dipadukan dengan teknologi WAN (Wide Area
Network) yg telah ada.
4. Mudah dikonfigurasikan.
Tahun 1968 DoD ARPAnet (Advanced Reseach Project
Agency) memulai
penelitian yg kemudian menjadi cikal bakal packet
switching . Packet
switching inilah yg memungkinkan komunikasi antara
lapisan network
(dibahas nanti) dimana data dijalankan dan disalurkan
melalui jaringan
dalam bentuk unit-unit kecil yg disebut packet*.
Tiap-tiap packet ini
membawa informasi alamatnya masing-masing yg ditangani
dengan khusus
oleh jaringan tersebut dan tidak tergantung dengan
paket-paket lain.
Jaringan yg dikembangkan ini, yg menggunakan ARPAnet
sebagai tulang
punggungnya, menjadi terkenal sebagai internet.
Protokol-protokol TCP/IP dikembangkan lebih lanjut
pada awal 1980 dan
menjadi protokol-protokol standar untuk ARPAnet pada
tahun 1983.
Protokol-protokol ini mengalami peningkatan
popularitas di komunitas
pemakai ketika TCP/IP digabungkan menjadi versi 4.2
dari BSD (Berkeley
Standard Distribution) UNIX. Versi ini digunakan
secara luas pada
institusi penelitian dan pendidikan dan digunakan
sebagai dasar dari
beberapa penerapan UNIX komersial, termasuk SunOS dari
Sun dan Ultrix
dari Digital. Karena BSD UNIX mendirikan hubungan
antara TCP/IP dan
sistem operasi UNIX, banyak implementasi UNIX sekarang
menggabungkan
TCP/IP.unit informasi yg mana jaringan berkomunikasi.
Tiap-tiap paket berisi
identitas (header) station pengirim dan penerima,
informasi error-
control, permintaan suatu layanan dalam lapisan
network, informasi
bagaimana menangani permintaan dan sembarang data
penting yg harus
ditransfer.
4. Layanan apa saja yg diberikan oleh TCP/IP ?
Berikut ini adalah layanan "tradisional" yg
dilakukan TCP/IP :
a. Pengiriman file (file transfer). File Transfer
Protokol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yg satu untuk dapat
mengirim ataupun
menerima file ke komputer jaringan. Karena masalah
keamanan data,
maka FTP seringkali memerlukan nama pengguna (user
name) dan
password, meskipun banyak juga FTP yg dapat diakses
melalui
anonymous, alias tidak berpassword. (lihat RFC 959
untuk spesifikasi
FTP)
b. Remote login. Network terminal Protokol (telnet)
memungkinkan
pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam
suatu komputer
didalam suatu jaringan. Jadi hal ini berarti bahwa
pengguna
menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan
dari komputer
jaringan tersebut.( lihat RFC 854 dan 855 untuk
spesifikasi telnet
lebih lanjut)
c. Computer mail. Digunakan untuk menerapkan sistem
elektronik mail.
(lihat RFC 821 dan 822)
d. Network File System (NFS). Pelayanan akses
file-file jarak jauh yg
memungkinkan klien-klien untuk mengakses file-file
pada komputer
jaringan jarak jauh walaupun file tersebut disimpan
secara lokal.
(lihat RFC 1001 dan 1002 untuk keterangan lebih
lanjut)
e. remote execution. Memungkinkan pengguna komputer
untuk menjalankan
suatu program didalam komputer yg berbeda. Biasanya
berguna jika
pengguna menggunakan komputer yg terbatas, sedangkan
ia memerlukan
sumber yg banyak dalam suatu system komputer. Ada beberapa
jenis
remote execution, ada yg berupa perintah-perintah
dasar saja, yaitu
yg dapat dijalankan dalam system komputer yg sama dan
ada pula yg
menggunakan "prosedure remote call system",
yg memungkinkan program
untuk memanggil subroutine yg akan dijalankan di
system komputer yg
berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada
perintah "rsh" dan
"rexec")
f. name servers. Nama database alamat yg digunakan
pada internet (lihat
RFC 822 dan 823 yg menjelaskan mengenai penggunaan
protokol name
server yg bertujuan untuk menentukan nama host di
internet.)
RFC (Request For Comments) adalah merupakan standar yg
digunakan dalam
internet, meskipun ada juga isinya yg merupakan bahan
diskusi ataupun
omong kosong belaka. Diterbitkan oleh IAB (Internet
Activities Board)
Sekitar tahun 1960an (kalo saya gak salah)
dicetuskanlah standarisasi komunikasi data oleh ISO. Dengan menggunakan Layer
OSI (singkatan Open System Interconnection gitu?? hihi lupa) seluruh
vendor pembuat mesin komputer mengambil referensi untuk komunikasi di jaringan
dari situ. ISO/OSI membagi proses komunikasi ke dalam 7 layer… tiap layernya
memiliki fungsi tertentu dan independen. Ke-tujuh layer ISO/OSI tersebut
adalah:
- Layer
Fisik
- Layer
Data-Link
- Layer
Network
- Layer
Transport
- Layer
Session
- Layer
Presentation
- Layer
Application
Mari kita bahas satu-satu secara singkat ajah…
- Layer
Fisik: bertugas untuk mengirim dan menerima bit-bit listrik (Skip… Ini mah
maenannya orang elektro.. hehe)
- Layer
Data-Link: bertugas untuk menyediakan transmisi fisik dari data, menangani
notifikasi error, informasi topologi jaringan, flow control, menerjemahkan
bit-bit agar menjadi paket-paket untuk layer Network, menerjemahkan
paket-paket agar menjadi bit-bit untuk layer Fisik
- Layer
Network: bertugas untuk mengelola pengalamatan suatu paket
- Layer
Transport: bertugas untuk melakukan segmentasi, menyatukan data yang
tersegmentasi, melakukan hubungan logic dengan node yang lain dalam
jaringan
- Layer
Session: bertugas untuk membentuk, mengelola, dan memutuskan sesi
transport dari dan ke layer presentation
- Layer
Presentation: bertugas untuk menyajikan data untuk layer paling atas
(Layer Application), melakukan encode format file, program, data, dsb
- Layer
Application: bertugas sebagai tempat untuk berintarksi dengan program
(aplikasi) pada komputer . Program (aplikasi) tersebut yang tentu saja
nantinya akan diakses oleh manusia (user)
Nah, sebetulnya ini hanya merupakan standar de-jure
dari komunikasi data. Atau dengan kata lain, ISO/OSI menjadi tempat mengacu
standarisasi komunikasi data. Tapi pada kenyataannya, (de-facto) TCP/IP
adalah protokol yang dipakai untuk berkomunikasi antar node.
TCP/IP adalah protokol yang dikembangkan oleh ARPA,
sebuah organisasi riset dibawah Dept. Pertahanan Amerika (klo ga salah). ARPA
ini yang “menemukan” dan “menciptakan” internet (INTERconnection-NETworking,
sebuah metode untuk saling mengkoneksikan antar Network/Jaringan lokal), dan
berkomunikasi antar node di internet itu dengan menggunakan protokol TCP/IP.
Sampai saat ini, protokol TCP/IP adalah protokol yang paling populer digunakan
untuk berkomunikasi antar node di internet. Saya juga yakin 99,0939938%, saat
ini anda menggunakan protokol TCP/IP ketika mengakses web ini dari Internet…
Selain TCP/IP ada juga protokol yang dikembangkan oleh berbagai organisasi atau
tim riset (atau apalah…) di dunia ini. Diantaranya :
- IPX/SPX
- NETBEUI
Sebelum tulisan bagian 1 ini saya akhiri, saya akan
menjelaskan sedikit tentang protokol terpopuler itu.. yang tadi telah saya
sebutkan namanya… TCP/IP.. TCP/IP juga tetep ngikutin layer ISO/OSI… Oke? Jadi
dalam TCP/IP ada 5 layer (Layer 5,6,7 pada ISO/OSI dijadikan 1 Layer pada
TCP/IP):
- Layer
Fisik. Contoh: mm.. listriknya maybe.. hahah..
- Layer
Data-Link. Contoh: MAC Address, ARP, dst……………..
- Layer
Network. Contoh: IP, ICMP, dst……………..
- Layer
Transport. Contoh: TCP, UDP, dst……………..
- Layer
Application. Contoh: DNS, HTTP, dst……………..
TCP/IP
(singkatan dari Transmission Control
Protocol/Internet
Protocol) adalah standar komunikasi data
yang digunakan oleh komunitas internet
dalam proses tukar-menukar data dari satu komputer ke komputer lain di dalam
jaringan Internet. Protokol
ini tidaklah dapat berdiri sendiri, karena memang protokol ini berupa kumpulan
protokol (protocol suite).
Protokol ini juga merupakan protokol yang paling banyak digunakan saat ini.
Data tersebut diimplementasikan dalam bentuk perangkat
lunak (software)
di sistem operasi.
Istilah yang diberikan kepada perangkat lunak ini adalah TCP/IP stack
Protokol TCP/IP
dikembangkan pada akhir dekade 1970-an hingga awal 1980-an sebagai sebuah
protokol standar untuk menghubungkan komputer-komputer dan jaringan untuk
membentuk sebuah jaringan yang luas (WAN). TCP/IP merupakan sebuah standar
jaringan terbuka yang bersifat independen terhadap mekanisme transport jaringan
fisik yang digunakan, sehingga dapat digunakan di mana saja. Protokol ini
menggunakan skema pengalamatan yang sederhana yang disebut sebagai alamat
IP (IP Address) yang mengizinkan hingga beberapa
ratus juta komputer untuk dapat saling berhubungan satu sama lainnya di
Internet. Protokol ini juga bersifat routable yang berarti protokol ini cocok
untuk menghubungkan sistem-sistem berbeda (seperti Microsoft
Windows dan keluarga UNIX)
untuk membentuk jaringan yang heterogen.
Protokol TCP/IP
selalu berevolusi seiring dengan waktu, mengingat semakin banyaknya kebutuhan
terhadap jaringan komputer dan Internet.
Pengembangan ini dilakukan oleh beberapa badan, seperti halnya Internet
Society (ISOC), Internet
Architecture Board (IAB), dan Internet Engineering
Task Force (IETF). Macam-macam protokol yang berjalan di atas
TCP/IP, skema pengalamatan, dan konsep TCP/IP didefinisikan dalam dokumen yang
disebut sebagai Request for Comments (RFC) yang
dikeluarkan oleh IETF.
Arsitektur
Arsitektur TCP/IP
tidaklah berbasis model referensi tujuh lapis OSI,
tetapi menggunakan model referensi DARPA.
Seperti diperlihatkan dalam diagram, TCP/IP merngimplemenasikan arsitektur
berlapis yang terdiri atas empat lapis. Empat lapis ini, dapat dipetakan (meski
tidak secara langsung) terhadap model referensi OSI. Empat lapis ini,
kadang-kadang disebut sebagai DARPA Model, Internet Model, atau DoD
Model, mengingat TCP/IP merupakan protokol yang awalnya dikembangkan dari
proyek ARPANET
yang dimulai oleh Departemen
Pertahanan Amerika Serikat.
Setiap lapisan yang
dimiliki oleh kumpulan protokol (protocol suite) TCP/IP diasosiasikan dengan
protokolnya masing-masing. Protokol utama dalam protokol TCP/IP adalah sebagai
berikut:
- Protokol lapisan aplikasi: bertanggung jawab untuk
menyediakan akses kepada aplikasi terhadap layanan jaringan TCP/IP.
Protokol ini mencakup protokol Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP), Domain Name
System (DNS), Hypertext
Transfer Protocol (HTTP), File Transfer
Protocol (FTP), Telnet, Simple Mail
Transfer Protocol (SMTP), Simple Network
Management Protocol (SNMP), dan masih banyak protokol lainnya. Dalam
beberapa implementasi stack protokol, seperti halnya Microsoft TCP/IP, protokol-protokol lapisan
aplikasi berinteraksi dengan menggunakan antarmuka Windows Sockets (Winsock) atau NetBIOS over
TCP/IP
(NetBT).
- Protokol lapisan antar-host: berguna untuk membuat komunikasi menggunakan
sesi koneksi yang bersifat connection-oriented atau broadcast
yang bersifat connectionless. Protokol dalam lapisan ini adalah Transmission
Control Protocol (TCP) dan User Datagram
Protocol (UDP).
- Protokol lapisan internetwork: bertanggung jawab untuk melakukan pemetaan (routing) dan enkapsulasi paket-paket data jaringan menjadi paket-paket IP. Protokol yang bekerja
dalam lapisan ini adalah Internet
Protocol (IP), Address
Resolution Protocol (ARP), Internet Control
Message Protocol (ICMP), dan Internet Group
Management Protocol (IGMP).
- Protokol lapisan antarmuka jaringan: bertanggung jawab untuk meletakkan frame-frame
jaringan di atas media jaringan yang digunakan. TCP/IP dapat bekerja
dengan banyak teknologi transport, mulai dari teknologi transport dalam LAN (seperti halnya Ethernet dan Token Ring), MAN dan WAN (seperti halnya dial-up modem yang berjalan di atas Public Switched
Telephone Network (PSTN), Integrated Services Digital Network (ISDN), serta Asynchronous
Transfer Mode (ATM)).
Pengalamatan
Protokol TCP/IP
menggunakan dua buah skema pengalamatan yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasikan sebuah komputer dalam sebuah jaringan atau jaringan dalam
sebuah internetwork, yakni sebagai berikut:
- Pengalamatan IP: yang berupa alamat logis yang
terdiri atas 32-bit (empat oktet berukuran 8-bit) yang umumnya
ditulis dalam format www.xxx.yyy.zzz. Dengan menggunakan subnet mask yang diasosiasikan dengannya,
sebuah alamat IP pun dapat dibagi menjadi dua bagian, yakni Network
Identifier (NetID) yang dapat mengidentifikasikan jaringan lokal dalam
sebuah internetwork dan Host identifier (HostID) yang dapat
mengidentifikasikan host dalam jaringan tersebut. Sebagai contoh, alamat 205.116.008.044 dapat dibagi dengan
menggunakan subnet mask 255.255.255.000 ke dalam Network ID 205.116.008.000 dan Host ID 44. Alamat
IP merupakan kewajiban yang harus ditetapkan untuk sebuah host,
yang dapat dilakukan secara manual (statis) atau menggunakan Dynamic Host
Configuration Protocol (DHCP) (dinamis).
- Fully qualified
domain name (FQDN): Alamat ini merupakan alamat yang
direpresentasikan dalam nama alfanumerik yang diekspresikan dalam bentuk <nama_host>.<nama_domain>,
di mana <nama_domain> mengindentifikasikan jaringan di mana sebuah
komputer berada, dan <nama_host> mengidentifikasikan sebuah komputer
dalam jaringan. Pengalamatan FQDN digunakan oleh skema penamaan domain
Domain Name System (DNS). Sebagai contoh, alamat FQDN id.wikipedia.org merepresentasikan sebuah host
dengan nama "id" yang terdapat di dalam domain jaringan
"wikipedia.org". Nama domain wikipedia.org merupakan second-level domain yang
terdaftar di dalam top-level domain .org, yang terdaftar dalam root DNS, yang memiliki nama "."
(titik). Penggunaan FQDN lebih bersahabat dan lebih mudah diingat
ketimbang dengan menggunakan alamat IP. Akan tetapi, dalam TCP/IP, agar komunikasi
dapat berjalan, FQDN harus diterjemahkan terlebih dahulu (proses
penerjemahan ini disebut sebagai resolusi nama) ke dalam alamat IP
dengan menggunakan server yang menjalankan DNS, yang disebut dengan
Name Server atau dengan menggunakan berkas hosts (/etc/hosts atau %systemroot%\system32\drivers\etc\hosts) yang disimpan di dalam mesin
yang bersangkutan.
Konsep
dasar
Layanan
Berikut ini adalah
layanan tradisional yang dapat berjalan di atas protokol TCP/IP:
- Pengiriman berkas (file transfer). File Transfer
Protocol (FTP)
memungkinkan pengguna komputer yang satu untuk dapat mengirim ataupun
menerima berkas ke sebuah host di dalam jaringan. Metode otentikasi yang digunakannya adalah
penggunaan nama pengguna (user name) dan password'', meskipun banyak juga FTP yang
dapat diakses secara anonim (anonymous), alias tidak berpassword.
(Keterangan lebih lanjut mengenai FTP dapat dilihat pada RFC 959.)
- Remote login. Network terminal Protocol
(telnet) memungkinkan pengguna komputer dapat melakukan log in ke dalam suatu komputer di
dalam suatu jaringan secara jarak jauh. Jadi hal ini berarti bahwa
pengguna menggunakan komputernya sebagai perpanjangan tangan dari komputer
jaringan tersebut. (Keterangan lebih lanjut mengenai Telnet dapat dilihat
pada RFC 854 dan RFC 855.)
- Computer mail. Digunakan untuk menerapkan
sistem surat elektronik. (Keterangan lebih lanjut mengenai e-mail dapat
dilihat pada RFC 821 RFC 822.)
- Network File
System (NFS). Pelayanan akses berkas-berkas yang dapat diakses
dari jarak jauh yang memungkinkan klien-klien untuk mengakses berkas pada
komputer jaringan, seolah-olah berkas tersebut disimpan secara lokal.
(Keterangan lebih lanjut mengenai NFS dapat dilihat RFC 1001 dan RFC 1002.)
- Remote execution. Memungkinkan pengguna komputer
untuk menjalankan suatu program tertentu di dalam komputer
yang berbeda. Biasanya berguna jika pengguna menggunakan komputer yang
terbatas, sedangkan ia memerlukan sumber yg banyak dalam suatu sistem
komputer.
Ada beberapa jenis remote execution, ada yang berupa perintah-perintah dasar saja, yaitu yang dapat dijalankan dalam system komputer yang sama dan ada pula yg menggunakan sistem Remote Procedure Call (RPC), yang memungkinkan program untuk memanggil subrutin yang akan dijalankan di sistem komputer yg berbeda. (sebagai contoh dalam Berkeley UNIX ada perintah rsh dan rexec.) - Name server yang berguna sebagai
penyimpanan basis data nama host yang digunakan pada Internet (Keterangan lebih
lanjut dapat dilihat pada RFC 822 dan RFC 823 yang menjelaskan mengenai penggunaan protokol name
server yang bertujuan untuk menentukan nama host di Internet.)
Request
for Comments
RFC (Request For
Comments) merupakan standar yang digunakan dalam Internet, meskipun ada juga
isinya yg merupakan bahan diskusi ataupun omong kosong belaka. Diterbitkan oleh
IAB yang merupakan komite independen yang terdiri atas para peneliti dan
profesional yang mengerti teknis, kondisi dan evolusi Internet. Sebuah surat yg
mengikuti nomor RFC menunjukan status RFC :
- S: Standard, standar resmi bagi internet
- DS: Draft standard, protokol tahap akhir sebelum
disetujui sebagai standar
- PS: Proposed Standard, protokol pertimbangan
untuk standar masa depan
- I: Informational, berisikan bahan-bahan diskusi
yg sifatnya informasi
- E: Experimental, protokol dalam tahap percobaan
tetapi bukan pada jalur standar.
- H: Historic, protokol-protokol yg telah
digantikan atau tidak lagi dipertimbankan utk standarisasi.
Bagaimanakah
bentuk arsitektur dari TCP/IP itu ?
Dikarenakan TCP/IP
adalah serangkaian protokol di mana setiap protokol melakukan sebagian dari
keseluruhan tugas komunikasi jaringan, maka tentulah
implementasinya tak lepas dari arsitektur jaringan itu sendiri. Arsitektur
rangkaian protokol TCP/IP mendifinisikan berbagai cara agar TCP/IP dapat saling
menyesuaikan.
Karena TCP/IP
merupakan salah satu lapisan protokol Model
OSI, berarti bahwa hierarki TCP/IP merujuk kepada 7
lapisan OSI tersebut. Tiga lapisan teratas biasa dikenal sebagai "upper
level protocol" sedangkan empat lapisan terbawah dikenal sebagai
"lower level protocol". Tiap lapisan berdiri sendiri tetapi
fungsi dari masing-masing lapisan bergantung dari keberhasilan operasi layer
sebelumnya. Sebuah lapisan pengirim hanya perlu berhubungan dengan lapisan yang
sama di penerima (jadi misalnya lapisan
data link penerima hanya berhubungan dengan lapisan data
link pengirim) selain dengan satu layer di atas atau di bawahnya
(misalnya lapisan network berhubungan dengan lapisan
transport di atasnya atau dengan lapisan data link di
bawahnya).
Model dengan
menggunakan lapisan ini merupakan sebuah konsep yang penting karena suatu
fungsi yang rumit yang berkaitan dengan komunikasi dapat dipecahkan menjadi
sejumlah unit yang lebih kecil. Tiap lapisan bertugas memberikan layanan
tertentu pada lapisan diatasnya dan juga melindungi lapisan diatasnya dari
rincian cara pemberian layanan tersebut. Tiap lapisan harus transparan sehingga
modifikasi yang dilakukan atasnya tidak akan menyebabkan perubahan pada lapisan
yang lain. Lapisan menjalankan perannya dalam pengalihan data dengan mengikuti
peraturan yang berlaku untuknya dan hanya berkomunikasi dengan lapisan yang
setingkat. Akibatnya sebuah layer pada satu sistem tertentu hanya akan
berhubungan dengan lapisan yang sama dari sistem yang lain. Proses ini dikenal
sebagai Peer process. Dalam keadaan sebenarnya tidak ada data yang
langsung dialihkan antar lapisan yang sama dari dua sistem yang berbeda ini.
Lapisan atas akan memberikan data dan kendali ke lapisan dibawahnya sampai
lapisan yang terendah dicapai. Antara dua lapisan yang berdekatan terdapat interface
(antarmuka). Interface ini mendifinisikan operasi dan layanan yang
diberikan olehnya ke lapisan lebih atas. Tiap lapisan harus melaksanakan
sekumpulan fungsi khusus yang dipahami dengan sempurna. Himpunan lapisan dan
protokol dikenal sebagai "arsitektur jaringan".
Model referensi
jaringan terbuka OSI atau OSI Reference Model for open networking
adalah sebuah model arsitektural jaringan yang dikembangkan oleh badan International
Organization for Standardization (ISO) di Eropa
pada tahun 1977.
OSI sendiri merupakan singkatan dari Open System Interconnection.
Model ini disebut juga dengan model "Model tujuh lapis OSI" (OSI
seven layer model).
Sebelum munculnya
model referensi OSI, sistem jaringan komputer sangat tergantung kepada pemasok
(vendor). OSI berupaya membentuk standar umum jaringan komputer untuk
menunjang interoperatibilitas antar pemasok yang berbeda. Dalam suatu jaringan
yang besar biasanya terdapat banyak protokol
jaringan yang berbeda. Tidak adanya suatu protokol yang sama,
membuat banyak perangkat tidak bisa saling berkomunikasi.
Model referensi ini
pada awalnya ditujukan sebagai basis untuk mengembangkan protokol-protokol
jaringan, meski pada kenyataannya inisatif ini mengalami
kegagalan. Kegagalan itu disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
- Standar model referensi ini, jika dibandingkan
dengan model referensi
DARPA (Model Internet) yang dikembangkan oleh Internet
Engineering Task Force (IETF), sangat berdekatan. Model DARPA adalah model
basis protokol TCP/IP yang populer digunakan.
- Model referensi ini dianggap sangat kompleks.
Beberapa fungsi (seperti halnya metode komunikasi connectionless) dianggap
kurang bagus, sementara fungsi lainnya (seperti flow control dan
koreksi kesalahan) diulang-ulang pada beberapa lapisan.
- Pertumbuhan Internet dan protokol TCP/IP (sebuah protokol jaringan dunia nyata) membuat
OSI Reference Model menjadi kurang diminati.
Pemerintah Amerika
Serikat mencoba untuk mendukung protokol OSI Reference Model
dalam solusi jaringan pemerintah pada tahun 1980-an, dengan mengimplementasikan
beberapa standar yang disebut dengan Government Open Systems
Interconnection Profile (GOSIP). Meski demikian. usaha ini akhirnya
ditinggalkan pada tahun 1995, dan implementasi
jaringan yang menggunakan OSI Reference model jarang dijumpai di luar Eropa.
OSI Reference Model
pun akhirnya dilihat sebagai sebuah model ideal dari koneksi logis yang harus
terjadi agar komunikasi data dalam jaringan dapat berlangsung. Beberapa
protokol yang digunakan dalam dunia nyata, semacam TCP/IP, DECnet dan
IBM Systems
Network Architecture (SNA) memetakan tumpukan protokol (protocol stack)
mereka ke OSI Reference Model. OSI Reference Model pun digunakan
sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa protokol jaringan di
dalam sebuah kumpulan protokol
dapat berfungsi dan berinteraksi.
OSI Reference Model
memiliki tujuh lapis, yakni sebagai berikut:
7
|
Keterangan
|
|
6
|
||
5
|
Berfungsi untuk mentranslasikan data
yang hendak ditransmisikan oleh aplikasi ke dalam format yang dapat ditransmisikan
melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah perangkat lunak
redirektor (redirector software), seperti layanan Workstation
(dalam Windows NT) dan juga Network shell
(semacam Virtual
Network Computing (VNC) atau Remote Desktop
Protocol (RDP)).
|
|
4
|
Berfungsi untuk mendefinisikan bagaimana koneksi
dapat dibuat, dipelihara, atau dihancurkan. Selain itu, di level ini juga
dilakukan resolusi nama.
|
|
3
|
Berfungsi untuk memecah data ke dalam paket-paket
data serta memberikan nomor urut ke paket-paket tersebut sehingga dapat
disusun kembali pada sisi tujuan setelah diterima. Selain itu, pada level ini
juga membuat sebuah tanda bahwa paket diterima dengan sukses
(acknowledgement), dan mentransmisikan ulang terhadp paket-paket yang hilang
di tengah jalan.
|
|
2
|
Berfungsi untuk mendefinisikan alamat-alamat
IP, membuat header untuk paket-paket,
dan kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan
menggunakan router dan switch layer-3.
|
|
Befungsi untuk menentukan bagaimana bit-bit data
dikelompokkan menjadi format yang disebut sebagai frame. Selain
itu, pada level ini terjadi koreksi kesalahan, flow control,
pengalamatan perangkat keras (seperti halnya Media
Access Control Address (MAC Address)), dan menetukan
bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub,
bridge,
repeater,
dan switch layer 2 beroperasi.
Spesifikasi IEEE 802, membagi level ini menjadi dua level anak, yaitu
lapisan Logical Link
Control (LLC) dan lapisan Media Access
Control (MAC).
|
||
1
|
||
Berfungsi untuk mendefinisikan media transmisi
jaringan, metode pensinyalan, sinkronisasi bit, arsitektur jaringan (seperti
halnya Ethernet
atau Token Ring), topologi jaringan dan pengabelan.
Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana Network Interface
Card (NIC) dapat berinteraksi dengan media kabel
atau radio.
|